Jumat, 25 Juli 2014
Kamis, 24 Juli 2014
Bus Terbaru Kurnia Mercedes-Benz OC500RF 2542
in
Adiputro,
Chassis Mercedes Benz,
Video Kurnia
- on 2:31 AM
- No comments
Bagi yang belum sempat bertemu bus ini tidak perlu khawatir, unit kedua bus ini akan dipamerkan di Indonesia International Motorshow 2014 bulan September 2014. Karena Adiputro sudah pesan lapak dipameran tersebut.
Tanpa berpanjang lebar berikut ini saya tampilkan foto eksterior dan interior bus Kurnia dengan sasis Mercedes-Benz OC500RF 2542
Tampak depan bus Kurnia OC500RF 2542 |
Dashboard |
Stir Mercedes-Benz OC500RF 2542 |
Speedometer |
Kalau tidak salah baru SAN dan Kurnia saja yang memakai AC dengan model sperti ini. |
Seat |
Seat tengah ke belakang |
Seat tengah kedepan |
Pedal rem dan gas |
Airsuspension yang sedah terisi oleh udara |
Dari pengamatan pribadi saya interior bus ini cukup mewah dengan konfigurasi seat 2-2 total 42 seat. Dilengkapi dengan WIFI, toilet, smoking room, & LCD TV semakin memanjankan penumpang di line Medan - Aceh. Namun di beberapa bagian saya melihat potongan yang tidak rapi, serta jok co-driver yang sangat standar.
Spesifikasi chassis Mercedes Benz OC500RF 2542
in
Chassis Mercedes Benz
- on 12:26 PM
- No comments
SPESIFIKASI OC500RF 2542
Dimension
Vehicle length max. : 15,000 mm
Vehicle width max. : 2,600 mm
Wheelbase, front axle – drive axle max. : 7,750 mm
Wheelbase, drive axle-trailing axle max. : 1,350 mm
Overhang, front max. : 3,000 mm
Overhang, rear max. : 2,720 mm
Angle of approach : 13.0°
Angle of departure : 8.8°
Tyre size : 295/80 R 22.5
Track width, front axle : 2,088 mm
Track width, drive axle : 1,803 mm
Track width, trailing axle : 2,119 mm
Frame height above road, front : 789 mm
Frame height above road, rear : 927 mm
Weights
Gross vehicle weight, max. permissible* : 25,000 kg
Front axle, max. permissible* : 7,500 kg
Drive axle, max. permissible* : 12,000 kg
Trailing axle, max. permissible* : 6,000 kg
Turning circle min.** : 23,972 mm
* Dependent on country of registration
** turning circle is dependent on the body. The specifications relate to an overall vehicle length of 12,000 mm (2-axle) and 14,200 mm (3-axle).
Engine
Engine : OM457LA turbo engine with intercooler
Displacement : 11,967 cc
Output (standard) : 420HP at 2,000 rpm
Cylinders/arrangement : 6/in-line
Max. torque : 1,900 Nm at 1,100 rpm
Transmission : Mercedes-Benz manual transmission, 6-speed
Steering : ZF power steering
Axles
– Front axle : Independent wheel suspension
– Drive axle : Mercedes-Benz RO 440
- Trailing axle : Independent wheel suspension
Brakes : Electronic Braking System with disk brakes, Anti-lock Braking System (ABS)
Standard and special equipment
Transmission
Transmission Mercedes-Benz GO 210, 6-speed manual, power-assisted ●
Transmission Mercedes-Benz GO 250-8 (PowerShift), 8-speed, automated ❍
Secondary water retarder (SWR) ❍
Axles
Rear axle Mercedes-Benz RO 440, overall ratio 3.154 ●
Rear axle Mercedes-Benz RO 440, overall ratio 3.583 ❍
Rear axle Mercedes-Benz RO 440, overall ratio 3.909 ❍
Rear axle Mercedes-Benz RO 440, overall ratio 3.909 ❍
Anti-roll bar on front axle and drive axle ●
Trailing axle actively steered ●
Trailing axle not steered ❍
Chassis
Brake Assist System (BAS) ●
Acceleration Slip Regulation (ASR) ●
Retarder System Integration (DBI) ●
Electro-pneumatic braking system (EBS) with integrated Anti-lock Braking System (ABS) ●
Electronic Level Control (ENR) ●
Electronic Stability Program (ESP), including Acceleration Slip Regulation (ASR),
ESP including ASR, can be deactivated via a button on the instrument panel ●
Bus stop brake with moving-off lock ❍
Bus stop brake without starting lock ❍
Lifting and lowering system ●
Rear overhang extended by 100 mm ●
Tyres 295/80 R 22.5 and steel rims 8.25 x 22.5, mid-centred ●
Tyres 295/80 R 22.5 and aluminium rims 8.25 x 22.5, mid-centred ❍
Heating/ventilation/air conditioning
Provision for air-conditioning with refrigerant compressor ❍
Provision for air-conditioning without refrigerant compressor ❍
Auxiliary heater ❍
Supply system
Transfer tank 30 l ●
AdBlue® tank 45 l ●
Extra capacity fuel tank approx. 415 l (over and before front axle) ❍
Extra capacity fuel tank approx. 450 l (over front axle) ❍
Extra capacity fuel tank approx. 575 l (over and before front axle) ❍
Fuel tank can be filled from left and right ❍
Deaeration of fuel line by electrical pump ❍
Test connectors for compressed air system ❍
Electrical system
Batteries, 2 x 200 Ah, low maintenance, Super Heavy Duty version ●
Batteries, 2 x 225 Ah, low maintenance, Super Heavy Duty version ❍
Battery displacement further forwards (electrical provision only) ❍
Battery tray with sliding rails ❍
Onboard diagnostics (OBD), integrated diagnostic system (IDS) ●
Cruise control ●
Fire detection system for engine compartment monitoring ●
Electronic immobiliser ❍
EU control unit, digital, DTCO, without engine speed recorder ●
Daytime running lights circuit
● Standard equipment/equipment at no extra charge ❍ Special equipment
Berikut ini gambar sasis Mercedes Benz OC500RF 2542
Sumber : http://transport-spec.blogspot.com/2014/05/spesifikasi-chassis-mercedes-benz.html
Jumat, 11 Juli 2014
Pengertian Exhaust Brake
EXHAUST BRAKE adalah salah satu dari tehnik pengereman mesin YG PALING
MURAH
KENAPA HARUS exhaust brake?
Tidak seperti mesin bensin, diesel tidak mempunyai (throttle
valve)katub penutup di saluran penghisap udara (intake manifold),
sehingga tidak mungkin vacum (hampa) pada saluran hisap ketika pedal
gas dilepas.
Vakum pada saluran hisap akan berefek "memperlambat" mesin bensin,
dapat dirasakan pada jalanan menurun kemudian gas dilepas (persneling
masih masuk). Banyak cara yg mengadopsi teori vakum pada mesin diesel,
yg paling murah (tapi termasuk sangat powerfull) adalah EXHAUST BRAKE
salah satu model exhaust brake
http://www.usgear.cc/images/Standard2line.gif
dalemannya cuma kayak gini lihat di
http://www.pirate4x4.com/productreviews/pac_brake/DSC_0629web.JPG
CARA KERJA
Exhaust brake (atau dikenal juga sebagai exhaust retarder) diproduksi
oleh pabrikan OEM (original equipment manufacturer-pabrikan part asli,
misalnya Aisin memproduksi kopling untuk toyota, maka produk Aisin
adalah part asli dg branded toyota),walaupun ada juga yg after market.
Designnya bervariasi namun prinsipnya sama:
"Menutup saluran buang dari mesin (kalau mesinnya pakai turbo yg
ditutup dibelakang turbo) sehingga tekanan gas buang akan naik, bahan
bakar berhenti disupply (karena pedal gas dilepas) akan menekan piston
dan selanjutnya memperlambat putaran mesin --> fly wheel -->seterusnya
akan memperlambat jalannya kendaraan"
Besarnya negative torque (momen puntir negative) yg memperlambat mesin
adalah berbanding lurus dg tekanan balik yg diterima oleh mesin (piston).
Exhaust brake tehnologi terkini mempunyai apa yg disebut exhaust
pressure modulation (EPM) dimana tekanan dari gas buang dimonitor dan
diatur sehingga menaikan performa pengereman pada disemua tingkatan
putaran mesin.
Gambar lihat di http://www.usgear.cc/images/Butterfly%20trio.gif
exhaust brake dg 2 valve
Cara kera: Pada posisi of katub bear full terbuka dan yg kecil
dibawahnya dalam posisi menutup saluran by pass, bila diaktifkan,
solenoid valve akan segera menutup katub( butterfly valve) yg besar
sehingga langsung berefek pada pengereman. Gas buang akan menekan
katub kecil, hingga pada tekanan yg sudah ditentukan akan terbuka. Dg
cara ini tekanan akan naik secara effisien dan dalam waktu yg lama
sehingga pengereman yg presisi dapat dilakukan
PERFORMA/DAYA KERJA
Inovasi baru untuk meningkatkan daya kerja exhaust brake dikembangkan
dalam banyak cara. Efektivitas pengereman diukur dalam HP(horse
power/tenaga kuda kalau nggak punya kuda dikalikan 50 dalam satuan
tenaga kambing juga boleh) dan daya remnya dapat mencapai 60 sampai
80% dari maksimum daya mesin. Hebatkan..!!
Untuk menaikan performa exhaust brake yg paling simple adalah turunkan
persneling ke gigi rendah terus di jooosssss !!!! ditanggung muantafff
grafik performa engine brake pada mesin ford
EFEK SAMPING
Anda akan mendengar suara tambahan pada saat diapplikasi dari mulai
medesis (mercy) sampai ngorok (fuso, colt diesel)
exhaust brake terpasang pada mesin
Sumber : https://groups.yahoo.com/neo/groups/BisMania/conversations/topics/26196
RETARDER: dalam pengertian mekanis adalah alat pengereman non friksi
untuk meningkatkan atau mengganti fungsi dari system utama pengereman
system friksi atau covensional.
System pengereman konvensional (friction based) mempunyai daya
pengereman yg berangsur berkurang dalam pemakaian terus menerus karena
ada unsur aus (wear) baik brake pada maupun disk atau drum brake.
Maka dipasanglah system rem non-friksi sebagai pembantu pengereman
sehingga tingkat keausan rem konvensional berumur panjang dan safety
terjaga.
Awalnya system ini dipasang utuk kendaraan berat seperti articulated
truck ditambang batu bara open pit yg bermedan curam. Namun dikereta
api juga dipasang system ini. Kereta api cepat di inggris mengadopsi
system ini sehingga kereta itu dapat berhenti dalam jarak yg sama dg
kereta diesel biasa
RETARDER berfungsi menurunkan kecepatan atau mempertahankan kecepatan
pd jalanan yg menurun. Retarder tidak mampu menghentikan kendaraan
sampai berhenti, karena retarder akan kehilangan efektivitasnya pada
kecepatan rendah. Pada saat inilah rem konvensional bekerja. Thus
Kampas rem menjadi ringan.
System retarder ada dua:
1. Electric retarder
Menggunakan prinsip "electromagnetic induction" sama seperti prinsip
motor listrik (ada rotor ada stator)tapi kebalikannya bukan untuk
memutar tapi menahan laju putaran. System ini ada biasanya di as
transmisi, dimana rotor berada di as dan statornya menempel di chasis
atau transmision house.
Jadi jika stator ini diberikan arus listrik maka akan terbentuk medan
magnet (eddy current) dan menahan gerakan rotor, gradan dan roda.
System ini sangat halus suaranya
2. Hydraulic retarder
Menggunakan system tahanan viskosistas olie didalm ruangan tertutup yg
terbagi dua satu statis dan satunya bergerak dan ada vanes atau katub
diatara keduanya. Daya retardernya tergantung jumlah olie yg ada dichamber.
APPLIKASI RETARDER
1. DRIVE LINE INSTALLATION
Retarder diletakan di antara transmissi dan gardan, menempel di chassis
sumber : http://forum.detik.com/brake-retarder-t35023.html
untuk meningkatkan atau mengganti fungsi dari system utama pengereman
system friksi atau covensional.
System pengereman konvensional (friction based) mempunyai daya
pengereman yg berangsur berkurang dalam pemakaian terus menerus karena
ada unsur aus (wear) baik brake pada maupun disk atau drum brake.
Maka dipasanglah system rem non-friksi sebagai pembantu pengereman
sehingga tingkat keausan rem konvensional berumur panjang dan safety
terjaga.
Awalnya system ini dipasang utuk kendaraan berat seperti articulated
truck ditambang batu bara open pit yg bermedan curam. Namun dikereta
api juga dipasang system ini. Kereta api cepat di inggris mengadopsi
system ini sehingga kereta itu dapat berhenti dalam jarak yg sama dg
kereta diesel biasa
RETARDER berfungsi menurunkan kecepatan atau mempertahankan kecepatan
pd jalanan yg menurun. Retarder tidak mampu menghentikan kendaraan
sampai berhenti, karena retarder akan kehilangan efektivitasnya pada
kecepatan rendah. Pada saat inilah rem konvensional bekerja. Thus
Kampas rem menjadi ringan.
System retarder ada dua:
1. Electric retarder
Menggunakan prinsip "electromagnetic induction" sama seperti prinsip
motor listrik (ada rotor ada stator)tapi kebalikannya bukan untuk
memutar tapi menahan laju putaran. System ini ada biasanya di as
transmisi, dimana rotor berada di as dan statornya menempel di chasis
atau transmision house.
Jadi jika stator ini diberikan arus listrik maka akan terbentuk medan
magnet (eddy current) dan menahan gerakan rotor, gradan dan roda.
System ini sangat halus suaranya
2. Hydraulic retarder
Menggunakan system tahanan viskosistas olie didalm ruangan tertutup yg
terbagi dua satu statis dan satunya bergerak dan ada vanes atau katub
diatara keduanya. Daya retardernya tergantung jumlah olie yg ada dichamber.
APPLIKASI RETARDER
1. DRIVE LINE INSTALLATION
Retarder diletakan di antara transmissi dan gardan, menempel di chassis
sumber : http://forum.detik.com/brake-retarder-t35023.html
Langganan:
Postingan (Atom)